Permasalahan di Perkotaan


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh…

Apa kabarnya temen-temen? Selamat datang kembali di blog saya, Fanny Rahmasari salah satu mahasisiwi dari Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan program studi Perencanaan Wilayah dan Kota dengan nrp 24-2019-038.

Pada tulisan blog saya yang pertama dan kedua saya telah membahas mengenai komunikasi. Kira-kira pada kesempatan kali ini apa ya yang akan saya bahas? Pada kesempatan kali ini, saya akan mulai membahas hal-hal yang berkaitan dengan program studi yang saya ambil yaitu Perencanaan Wilayah dan kota. Topik yang akan saya bahas kali ini adalah mengenai Permasalahan di Perkotaan.

Dibawah ini akan disajikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan Permasalahan di Perkotaan yang kemudian akan dijawab menurut persepsi saya sendiri. Sebelumnya, mohon maaf bila apa yang saya sampaikan terdapat kesalahan. Mohon dimaklum yaa temen-temen karena disini kita sama-sama belajar. Selamat membaca!

Permasalahan Perkotaan

Saat ini, permasalahan di perkotaan sedang hangat dibicarakan karena menyangkut dengan hampir segala aspek kehidupan manusia. Banyak permasalahan yang muncul di perkotaan berasal dari penduduknya sendiri. Entah itu perilakunya yang berakibat pada lingkungan atau bahkan berakibat pada kehidupannya sendiri. Oleh Karena itu, kita harus mampu mencegah permasalahan yang ada di perkotaan saat ini dengan sungguh-sungguh.

Berikut merupakan beberapa pertanyaan atau rumusan masalah mengenai permasalahan perkotaan beserta jawabannya menurut persepsi saya. 


1.     Mengapa urbanisasi menjadi salah satu faktor penyebab kepadatan penduduk di perkotaan? Lalu bagaimana solusinya?
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Salah satu faktor yang menyebabkan penduduk dari desa berpindah ke kota adalah karena adanya daya Tarik dari kotanya itu sendiri. Penyediaan lapangan kerja dan sarana prasarana yang lebih lengkap di perkotaan mungkin menjadi salah satu sasaran penduduk desa untuk melakukan urbanisasi. Dan terjadilah peningkatan jumlah penduduk di perkotaan. Itulah mengapa urbanisasi merupakan salah satu faktor penyebab kepadatan penduduk di perkotaan.
Solusi yang dapat mengatasi masalah ini antara lain :
·         Melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur atau sarana prasarana di desa-desa
·         Membuka lapangan pekerjaan baru sesuai kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang ada di pedesaan
·         Melakukan pengoptimalan hubungan desa-kota untuk mengurangi ketimpangan desa-kota.

2.     Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah kemacetan di perkotaan akibat dari banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan?
Masalah parkir merupakan masalah yang tidak hanya sebatas di perkotaan saja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang pada akhirnya memarkirkan kendaraannya sembarangan atau tidak pada tempatnya. Salah satunya adalah fasilitas parkir yang terbatas. Banyak supermarket, pasar, bahkan mall yang mempunyai tempat parkir sempit atau bahkan ada yang tidak menyediakan fasilitas untuk parkir. Hal tersebut harus di atasi dengan beberapa cara, antara lain :
·         Memberlakukan sanksi berupa denda bagi siapapun yang memarkirkan kendaraan pribadinya (khususnya kendaraan roda 4) tidak pada tempatnya
·         Dilakukan penertiban kendaraan disekitar tempat umum yang banyak dikunjungi seperti mall, pasar, dan lain-lain
·         Melakukan tindakan langsung berupa mengunci kendaraan yang terparkir tidak pada tempatnya sebagai bentuk sanksi. Seperti yang sudah dilakukan di beberapa daerah di kota Bandung
·         Diberlakukan aturan untuk setiap tempat umum seperti mall, pasar, supermarket, dll wajib menyediakan fasilitas untuk parkir

3.      Apa saja yang menjadi faktor masih banyaknya permukiman kumuh di wilayah perkotaan?
Permukiman kumuh merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua kota-kota besar di Indonesia. Kawasan permukiman kumuh kini menjadi penyakit kota yang harus di atasi. Beberapa faktor banyaknya permukiman kumuh di perkotaan antara lain :
·         Tingginya tingkat urbanisasi yang terjadi. Banyak penduduk dari desa yang berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan misalnya, menyebabkan pertambahan penduduk di perkotaan meningkat. Tidak adanya sanak saudara yang tinggal di kota mungkin menjadi salah satu titik awal munculnya permukiman illegal yang lama kelamaan menjadi kumuh.
·         Tingginya tingkat pengangguran.
·         Faktor ekonomi. Faktor ini merupakan faktor yang paling menonjol karena rata-rata penduduk yang tinggal di permukiman kumuh itu merupakan penduduk dengan kondisi ekonomi menengah kebawah.

4.      Saat ini, banyak kota yang melakukan pertumbuhan kota berupa perluasan wilayah. Namun, hal tersebut tentunya tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada tata kelola yang baik dan terencana. Lalu bagaimana dampak dari perluasan wilayah perkotaan yang tidak terkendali?
·         Kesenjangan semakin meningkat. Perluasan wilayah yang tidak terkelola justru akan memperburuk keadaan kota itu sendiri. Misalnya, penyediaan layanan dan fasilitas kota yang tidak lagi memadai menyebabkan penduduk berpenghasilan rendah pindah ke pinggiran kota untuk mencari tempat tinggal yang lebih terjangkau atau bahkan menciptakan permukiman kumuh.
·         Masalah lingkungan. Banyak ekosistem, lahan pertanian, dan keanekaragaman hayati yang terganggu akibat adanya perluasan wilayah. Banyak lahan kosong yang awalnya merupakan lahan pertanian misalnya dijadikan objek perluasan wilayah suatu kota. Namun, karena tata kelolanya yang tidak baik menyebabkan wilayah tersebut terbengkalai. Sehingga menyebabkan perubahan fungsi wilayah tersebut dari yang awalnya produktif menjadi tidak.
·         Tekanan ekonomi.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangannya. Terimakasih. Sampai jumpa pada blog selanjutnya!
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMUNIKASI DAN MISKOMUNIKASI

Perencanaan Wilayah dan Kota beserta Transportasi Umum didalamnya